Home » » Suu Kyi Menolak Menggunakan Kepemimpinannya untuk Mendukung Pihak Manapun

Suu Kyi Menolak Menggunakan Kepemimpinannya untuk Mendukung Pihak Manapun

Written By Unknown on Tuesday, 6 November 2012 | 11/06/2012 12:35:00 pm

Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menolak berbicara menyangkut warga muslim Rohingya yang terus diserang warga penganut Buddha di negeri itu.

Suu Kyi juga menolak menggunakan kepemimpinan moralnya untuk mendukung pihak manapun dalam kerusuhan di negerinya itu.

Pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu, yang telah menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung internasional karena tidak memberikan tanggapan terhadap aksi kekerasan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar barat, mengatakan masyarakat Buddha dan Muslim sama-sama menjadi korban dan ia tidak berpihak pada kelompok manapun.

Lebih dari 100 ribu orang terlantar sejak Juni dalam dua aksi kekerasan di negara bagian itu. Bentrokan terbaru bulan lalu menyebabk`n sekitar 30.000 orang mengugsi. Puluhan orang tewas dan ribuan rumah warga Rohingya dibakar.

"Saya mendesak toleransi tetapi saya merasa tidak seorangpun harus menggunakan satu kepemimpinan moral. Jika Anda menginginkan itu, harus mencari sumber-sumber masalah itu," kata Suu Kyi kepada stasiun radio BBC Sabtu lalu.

Berbicara di ibu kota administratif Myanmar, Naypyidaw, setelah berunding dengan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, Suu Kyi mengatakan dia tidak dapat berbicara dengan bebas mendukung Rohingya.

"Saya tahu orang menginginkan saya mendukung satu pihak atau lainnya, sehingga ke dua pihak senang karena saya tidak mendukung mereka," katanya.

Pemimpin demokrasi itu, yang kini menjadi anggota parlemen mengatakan norma hukum harus ditegakkan sebagai satu langkah pertama sebelum menyelidiki masalah-masalah lain.

"Sebab jika orang saling membunuh dan membakar rumah-rumah pihak lainnya, bagaimana kita akan dapat melakukan penyelesaian yang layak?," katanya.

Warga Rohingya di Myanmar yang berjumlah sekitar 800.000 orang dianggap pemerintah sebagai imigran gelap. Mereka menghadapi diskriminasi dan terus diserang oleh warga Myanmar lainnya.

Rohingya, yang terlantar dan mengungsi akibat bentrokan itu, disebut PBB sebagai kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia. [yy/mediaIndonesia]sumber

0 komentar:

Post a Comment

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Followers

Blog Archive

Powered by Blogger.